Pages

Rabu, 05 November 2014

Normalisasi

1. Landasan Teori

Normalisasi merupakan teknik analisis data yang mengorganisasikan atribut-atribut data dengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang non-redundant, stabil, dan fleksible
Normalisasi dilakukan sebagai uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi itu sudah baik, yaitu dapat dilakukan proses insert,update,delete, dan modifikasi pada satu atau beberapa atribut tanpa mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut.
*Pada proses normalisasi terhadap tabel pada database dapat dilakukan dengan tiga tahap normalisasi antara lain :
1. BENTUK TIDAK NORMAL (UNNORMALIZED FORM)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan
mengikukti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput.

2. BENTUK NORMAL KE SATU (FIRST NORMAL FORM / 1 NF)
Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi di antara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomic (bersifat atomic value). Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya, bila terpecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya.
Syarat normal ke satu (1-NF) antara lain:
1. setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record demi satu record nilai dari field berupa “atomic value”.
2. tidak ada set atribute yang berulang atau bernilai ganda.
3. telah ditentukannya primary key untuk tabel / relasi tersebut.
4. tiapatribut hanya memiliki satu pengertian.

3. BENTUK NORMAL KE DUA (SECOND NORMAL FORM / 2 NF)
Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional dependency (ketergantungan fungsional sepenuhnya) yang dapat didefinisikan sebagai berikut. Jika A adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan full functional dependency (memiliki ketergantungan fungsional terhadap A, tetapi tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari subset (himpunan bagian) dari A.
Syarat normal kedua (2-NF) sebagai berikut.
1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.
2. Atribute bukan kunci (non-key) haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya (fully functional dependency) pada kunci utama / primary key.

4. BENTUK NORMAL KE TIGA (THIRD NORMAL FORM / 3 NF)
Walaupun relasi 2-NF memiliki redudansi yang lebih sedikit dari pada relasi 1-NF, namun relasi tersebut masih mungkin mengalami kendala bila terjadi anomaly peremajaan (update) terhadap relasi tersebut. Misalkan kita akan melakukan update terhadap nama dari seorang Pemilik (pemilik), seperti Durki (No_Pemilik: CO93), kita harus melakukan update terhadap dua baris dalam relasi Property_Pemilik (lihat Tabel 9.5, (c) relasi Property_Pemilik). Jika kita hanya mengupdate satu baris saja, sementara baris yang lainnya tidak, maka data didalam database tersebut akan inkonsisten / tidak teratur. Anomaly update ini disebabkan oleh suatu ketergantungan transitif (transitive dependency). Kita harus menghilangkan ketergantungan tersebut dengan melakukan normalisasi ketiga (3-NF).

Syarat normal ketiga (Third Normal Form / 3 NF) sebagai berikut.
1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua.
2. Atribute bukan kunci (non-key) harus tidak memiliki ketergantungan transitif, dengan kata lain suatu atribut bukan kunci (non_key) tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional (functional dependency) terhadap atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap priamry key di relasi itu saja.
Seluruh atribut non-primary key pada relasi Pelanggan dan Biaya di atas terlihat memiliki ketergantungan fungsional (functional dependency) terhadap primary key dari masing-masing tabel / relasi. Relasi / tabel Pelanggan dan Biaya di atas tidak memiliki ketergantungan transitif (transitive dependency), sehingga tabel tersebut telah memenuhi
kriteria normal ketiga (3-NF).

* Boyce Codd Normal Form (BCNF) 

Secara praktis tujuan analisis database cukup sampai pada 3NF, Akan tetapi dalam suatu kasus tertentu lebih baik bila dapat mencapat BCNF. Beberapa pemikir menyamakan antara 3NF dengan BCNF. Bentuk normal BCNF terpenuhi jika : 
- Masing-masing atribut utama bergantung fungsional penuh pada masing kunci dimana kunci tersebut bukan bagiannya. 
- Setiap determinan atribut-atribut relasi adalah kunci relasi atau kandidat kunci. 
- BCNF dapat memiliki lebih dari satu kunci. 
- BCNF hampir sama dengan 3NF. 

Langkah – langkah : 
- Hilangkan dependensi pada bukan kunci kandidat.

5. Fourth Normal Form (4NF) 
Dilakukan jika terdapat anomali pada (3NF).

6. Fifth Normal Form (5NF) 
Langkah ini untuk memecah relasi menjadi dua sehingga relasi tersebut tidak digabungkan kembali manjadi satu dan jika terdapat anomali pada (5NF).

2. Hasil Praktikum

Berikut pembahasan normalisasi, dengan mengambil contoh gambar nota di bawah ini:
  
 
LANGKAH – LANGKAH :
1. Kita akan membentuk Unnormalization terlabih dahulu dari nota diatas. Berikut hasilnya:


2. Selanjutnya adalah First Normal Form (1NF)  kita akan mengisi kolom-kolom yang kosong. Berikut hasilnya :


3. Lalu kita masuk pada langkah Second Normal Form (2NF) yakni memisahkan atribut yang bergantung terhadap atribut bukan kunci utama dan merupakan atribut kunci menjadi table baru. Berikut hasilnya :


4. Langkah yang terakhir adalah Third Normal Form (3NF) yakni memisahkan menjadi tabel baru jika menemukan ketergantungan transitif dalam tabel lain. Berikut hasilnya :


Tabel diatas merupakan tabel yang telah normal berdasarkan langkah-langkah yang telah di lakulan. Dan berikut adalah ERD dari tabel diatas




3. Kesimpulan 

Saya dapat mengambil kesimpulan bahwa normalisasi bertujuan  
1.      Mengoptimalkan struktur-struktur tabel.
2.      Meningkatkan kecepatan.
3.      Menghilangkan pemasukan data yang sama.
4.      Lebih efisien dalam penggunaan media penyimpanan.
5.      Mengurangi redudansi yaitu adanya penggandaaan data.
6.      Menghindari anomali yaitu adanya keanehan-keanehan dari data.
7.      Menjaga integritas data.



4. Daftar Pustaka

http://jewyner.wordpress.com/category/pengertian-normalisasi-data-base-dan-contohnya/

http://dwijanto11.blogspot.com/2012/12/normalisasi.html

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About